Wednesday, April 15, 2009

Rupanya Aku Semakin Tua?


Usiaku saat ini mencapai 78 tahun. Tidak terlalu tua dibanding teman-temanku yang genap 90-an ketika temu reuni kemarin di pasar Mangga. Ada yang bercerita sudah punya cicit, ada yang beristri atau bersuami lagi. Ada juga yang masih setia dengan kelajangannya. Sementara aku? Apa yang dapat aku ceritakan pada mereka? Kehidupan yang tidak menarik dan cenderung membosankan. Aku hanya bergumul dengan hal yang monoton, tidak lebih. Sebagai seorang suami dari seorang istri yang aku nikahi 35 tahun silam. Aku memiliki satu orang putra. Dan sekarang putraku, Anshara sudah punya lima orang anak. Yah begitulah generasi-wajah lama akan segera terlindas dengan kesegaran baru-hanya menyisakan setitik kalimat pedih, aku akan terusir dari dunia ini.

Hampir setiap hari juga hidupku mulai membosankan. Hanya menunggu dan menunggu. Menunggu kapan kematian akan menjemput. Menunggu pula kapan ragaku bertemu kembali dengan saudaraku-tanah hitam pekuburan. Maklumlah, apalagi yang akan kukerjakan dirumah? Sebagai seorang pensiunan pegawai negeri. Kerjaku hanya tinggal terima gaji dan hidup jauh dari cukup bersama istriku. Anak dan cucuku sudah tak tinggal bersamaku. Mereka semua berpencar, tinggal di luar pulau jawa. Sepertinya memang mereka tidak mau bertahan hidup bersama orang tua renta ini. Padahal, jika mereka bosan, mereka bisa mengirimkan aku dan istriku ke panti jompo. Tidak perlu repot-repot mengurusi hidup kami. Dan kami pun pasti akan mati perlahan-lahan disana.

Tak terasa Adzan Azhar sudah berkumandang. Aku masih duduk di pinggir kolam renang rumahku. Sambil masih meratapi wajahku yang keriput. Rambutku yang memutih semua. Yang kulihat jelas bayanganku dalam air kolam yang jernih. Rupanya aku semakin tua. Ternyata aku memang benar-benar tua. Padahal, aku masih ingin terlihat segar dan bugar. Tidak mau renta seperti ini. Aku masih mempertanyakan bayanganku yang menyeramkan pada air kolam itu. Sebelum pada akhirnya aku tersadar, suara Adzan itu tergantikan dengan suara kerut-kerut di wajah serta seluruh tubuhku yang terdengar nyaring menertawakan dan mencemooh

Dasar manusia tua! Tidak tahu diri... sudah tua, tidak pernah sadar sewaktu muda akan mati dan bertemu Sang Khaliq! Sekarang baru menyesal. Lihatlah pak tua! Kini kau mampus ku kelupasi kulit-kulit kencangmu yang dulu kau berhalakan. Pemuja keelokkan. Apakah aku tidak akan meminta pertanggung jawabanmu kelak dan bersaksi atasmu, hah???

Kurasakan seluruh wajah dan tubuhku sakit semua. Kerut-kerut itu menggigitku secara buas. Aku saksikan pula rambut putihku saling menarik, menjenggut satu sama lain. Mempersalahkan takdir masing-masing. Aku lompat kedalam kolam. Aku sadar : aku tidak bisa berenang!

COMMENTS :




Don't Spam Here

0 komentar to “ Rupanya Aku Semakin Tua? ”

Post a Comment

Bagi sobat-sobat silahkan comment disini, Insya Allah saya comment balik di blog anda dan Saya follow juga. Blog 7ASK adalah Blog Do Follow, Terimakasih atas kunjungan Anda..!

 

Copyright © 2008-2011 All Rights Reserved. Mobile View Powered by 7ASK / WAWAN ADIE and Distributed by Template

Facebook Twitter Mykaskus