suasana : hujan deras.
waktu : sore hari
tempat : keramaian kota.
Pemain : Bayu, Wenda, seluruh piguran masyarakat.
........
........
........

Plakk..tamparasn keras mendarat di pipi kanan bayu...

"Apakah ini jawaban yang harus ku terima dari mu wen...Huh"..

Dengan ekspresi muka yang masih memompa napas, hujan masih turun dengan deras nya.
Bayu mengambil pergelangan tangan Wenda, dan meletakkan nya di pipi yang masih merona merah.

"Kalau kamu belum puas...ayo sekali lagi, sekuat kuat nya, hingga rasa sakit itu bisa terobati..."...
Mata wenda berkaca-kaca, menitikan air mata.

"Kenapa kamu masih tidak jujur kepada ku, Yu, itu yang aku tidak terima...!!!"
Bayu tertunduk, bingung,...lalu dia membisikan sesuatu di telinga kanan wenda...

"Karena aku masih mencintai kamu wenda...
"Karena aku masih ingin bersama mu...
"kalau maaf ini tidak bisa mengobati rasa sakit ini...
"katakan pada ku, apakah harus berakhir, apakah sia sia pengorbanan dan kasih sayang yang kuberikan selama ini..!!!"

Wenda memeluk bayu, memeluk dengan sangat erat. dan menangis, terus menangis...
"Apakah ini tangisan bahagia, apakah ini tangisan luka...Huh"
"Ini tangisan bahagia, ini tangisan asa yang masih ada untuk kamu...".

Bayu melihat ke atas, di nikmati nya bulir bulir air yang menetes, menghujam mukanya.
Pelukan yang hangat, pelukan kasih sayang di akhir sebuah pertengkaran, pelukan untuk mengisi kehidupan menjadi lebih indah.
Di usap nya dengan lembut, rambut hitam legam yang terurai basah, dengan mengecup penuh kasih.

"Terima kasih sayang...kamu memberikan napas dalam setiap langkah hidup ku.."

Keduanya saling menatap, menatap dengan binar mata keindahan bahwa, tak selama nya pertengkaran hebat berakhir dengan air mata luka, sakit hati, pertengkaran ini membuka mata hati dan perasaan lebih dewasa dan bijaksana untuk memberikan kebahagiaan yang lebih bahagia.

* * * THE END