Wednesday, April 15, 2009

-Untuk Apa Aku Ada..?-


Dengan tangan gemetar popy membuka sampul sebuah surat dan membacanya. Surat itu di awali dengan sebuah puisi..

“Mengambara dalam rasa, Berjalan dari satu luka Terasa setiap penderitaan dan kegetiran, Dimana terdengar jeritan hati, Kesepian dan mencoba untuk bertahan, Mengambara dalam malam, Menatap langitnya yang tak berbintang, Yang ada hanyalah kekosongan, Yang terasa hanyalah kesepian, Yang terdengar hanyalah tangis kepedihan, Dari sebuah jiwa yang luka..”

Selesai membaca puisi tersebut popy meneteskan air mata, baru dia sadari ternyata Adit cowok yang selama ini mengisi hari-harinya begitu sendiri dan kesepian. Tapi kenapa?! Popy bertanya pada diri sendiri dan tak terjawab. Dengan perasaan tak tentu popy kembali membaca surat yang di tinggalkan oleh Adit untuknya..

Dearest Popy..
Aku dalam kisah panjang..
Jujur aku iri sekali waktu melihat kamau bersama keluargamu,papa-mamamu dan juga adikmu. Kalian terlihat begitu harmonis. Biasanya aku hanya tahu dari ceritamu tentasng bagaimana kamu dan keluargamu di rumah,begitu akur,bahagia dan harmonis. Jika kalian berkumpul selalu ada gelak tawa saling bercanda, saling bertukar cerita bahkan tentang kita pun tidak malu kau ceritakan pada keluargamu, begitu juga adikmu. Sepertinya dalam keluargamu tidak ada sekat yang menghalangi komunikasi kalian. Yang ada hanyalah keterbukaandan juga rasa saling mengasihi yang akhirnya menjadi sebuah pengertian. Pernah suatu kali aku berada di tengah-tangah kelurgamu dengan keadaan yang sam seperti yang kau ceritakan padaku,saat itu aku merasa menjadi bagian dari keluargamu,aku sangat berbahagia karena baru pertama kali aku merasakan kehangatan sebuah keluarga yang utuh dan begitu hangat.
Tapi di satu sisi aku merasa begitu sedih karena..karena aku tidak bisa melihat dan merasakan semua itu dalam keluargaku. Entah sejak kapan kebahagiaan, kehangatan dan keharmonisan meninggaalkan keluargaku. Aku tidak tahu pasti, karena mungkin sejak aku lahir semua itu memang tidak pernah ada? Tapi yang pasti kini aku tahu mungkin karena kini aku sudah cukup untuk bisa memahami apa yang terjadi. Papa mamaku hidup dalam satu rumah, tidur dalam satu ranjang tapi aku bisa melihat dan merasakan kalau mereka tidak pernah berkomunikasi dengan hati.. mungkin yang tahu hanya aku karena kakaku kuliah di luar negeri dan hamper tidak pernah pulang dan mungkin saja dia tahu tapi pura-pura tidak tahu. Ku piker seharusnya kakaku bisa memberi pengertian pada kedua orang tuaku,tapi nyatanya hanya aku yang peduli. Selama itu banyak hal buruk yang aku lihat dalam rumahku dan hanya aku yang berusaha untuk memberi pengertian kapada orangtuaku jika mereka mulai bertengkar. Setiap hari rumahku seperti di neraka saja tidak pernah ada ketenangan selalu ada teriakan-teriakan dan di akhiri dengan tangisan mamaku. Bahkan pertengkeran yang terakhir yang aku saksikan, mamaku nekat mengambil pisau dan nyaris mengiris nadinya jika tidak cepat-cepat kutahan dan kurebut pisau itu.setiap itu pula aku tidak pernah menangis di luar meskipun di dalam hatiku aku begitu hancur dan terluka. Aku selalu berpura-purategar untuk semua masalah yang ada dan seolah-olah keluargaku dan hidupku baik-baik saja. Meski kadang jika di depanmu aku selalu hamper saja menumpahkan semua dukaku,tapi aku sungguh tidak tega merusak kabahagiaanmu dan keluargamu dengan kisah keluargaku yang tidak pantas untuk didengar. Selain itu aku sama sekali tidak ingin membebanimu.
Aku berusaha menutupi sgala duka dan kesepianku dari orang-orang, yang hanya akan mengasihaniku tanpa berbuat apa-apa. Aku tidak ingin di kasihani karena hanaya akan membuatku terlihat lemah.. saat itulah pop,saat aku dalam keputusasaa, saat jiwaku letih dan hatiku merintih ingin mengecap kebahagiaa, aku berkenalan dengan Amphetamine atau yang orang bilang shabu-shabu!! Saat aku tersadar aku telah terbang terlalu jauh dalam buaian barang jahanam itu! Hingga aku tak kuasa untuk melawan. Sempat aku membulatkan tekad demi hidup yang indah dan bahagia bersamamu Pop. Aku bertekad untuk menghentikan godaan setan terkutuk itu! Tetapi aku justru makin terlena dengan mimpi sesaat yang menyesatkan!! Dalam hatiku selalu bertanya dapatkah aku kembali?mampukah aku? Tapi sungguh candu itu begitu menggoyahkan hati dan jiwaku hingga aku semakin terjerat karenanya dan tak kuasa lagi untuk melawan. terlalu indah untuk ku tinggalkan, keindahan semu yang aku pertahankan karena aku terlalu pengecut untuk kembali pada kenyataan pahit. Tuhan.. apakah aku telah menjadi seorang pendosa? Kenapa kau brikan ujian berat ini saat aku rapuh, saat aku kehilangan kekuatan untuk melawan? Dapatkah aku kembali lagi? Meski dalam hati kecilku aku selalu berharap suatu saat entah kapan itu aku mampu untuk bangkit kembali dan aku harap masih ada waktu untukku… tapi ternyata aku tidak pernah mampu untuk melawan..
Popy cahaya hatiku..berjanjilah padaku apapun yang terjadi padaku nanti jangan pernah keluarkan air matamu yang suci hanya untuk menangisi seorang pecandu sepertiku, sekalipun aku harus pergi untuk selamanya..dan jangan pernah merasa tidak berarti. Bagiku saat-saat bersamamu adalah kebahagiaan dan kenangan yang terindah sepanjang hidupku yang kelam.. terima kasih karena kau telah bersedia menjadi bagian dari hidupku dan maafkan aku karena meninggalkanmu..
Popy membaca surat itu dengan air mata berlinang,begitu banyak rasa yang berkecamuk di dalam hatinya.. dan surat itu juga di akhiri dengan sebuah puisi..
“menjadi ada tanpa tahu kapan aku bermula, menuju tanpa tahu kemana aku berakhir, lewati jalan tak berujung..tak bertepi.. yang ada hanya aku tanpa cahaya..hidup tanpa impian, mencari yang tak ada tapi terasa ada, tak juga ku temukan yang kucari, tinggalah aku tanpa ada, hampa tanpa makna..jadi untuk apa aku ada..???"

Yang mencintaimu.. Aditya kusuma..

Popy masih enggan untuk beranjak dari sebuah pusara dengan batu nisan bertuliskan nama Aditya Kusuma..kekasihnya. seminggu telah berlalu sejak Adit di temukan meninggal dunia karena over dosis shabu-shabu. Hal ini diketahui setelah dokter memeriksanya untuk mengetahui penyebab kematiannya. Disamping itu ditemukan juga jarum suntik yang digunakan untuk “nyipe” oleh Adit. Satu pesan yang ingin adit sampaikan untuk keluarganya dia sampaikan lewat sebuah foto dalam bingkai kayu dia tuliskan “Aku ingin seperti ini lagi,bisakah?” dan terlihat sebuah foto keluarga,suami istri dan dua orang anak laki-laki dan perempuan berumur berlasan tahun. Foto tersebut tak lain adalah foto keluarga Adit pada masa-masa yang terindah baginya.. kini impiannya telah terwujud keluarganya kembali bersatu,meskipun harus mengorbankan dirinya.

Popy melipat surat itu dan menaburkan bunga di atas pusara orang yang selalu ada di hatinya. “Adit, izinkanlah hari ini aku menangis. Aku janji ini yang terakhir kalinya dan setelah hari ini aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu lagi, semoga kau temukan kebahagiaan dan kadamaian yang selama ini kau cari. Akupun akan hidup dengan bahagia bersama kenangan tentangmu yang terindah..” Popy pun menangis..tanpa suara tanpa isak..seorang diri tapi tak merasa sendiri, karena selalu ada Adit di hatinya..

COMMENTS :




Don't Spam Here

0 komentar to “ -Untuk Apa Aku Ada..?- ”

Post a Comment

Bagi sobat-sobat silahkan comment disini, Insya Allah saya comment balik di blog anda dan Saya follow juga. Blog 7ASK adalah Blog Do Follow, Terimakasih atas kunjungan Anda..!

 

Copyright © 2008-2011 All Rights Reserved. Mobile View Powered by 7ASK / WAWAN ADIE and Distributed by Template

Facebook Twitter Mykaskus