Mengendarai mobil menggunakan transmisi otomatis (biasanya di sebut
mobil "matic" ),memang mudah. Kita tak perlu menginjak pedal kopling
yang membuat kaki kiri cepat lelah. Apalagi dalam kondisi macet, bisa
dibayangkan betapa tersiksanya mengemudi dengan kaki yang pegal-pegal.
Mobil bertransmisi otomotis tersebut memang bisa disebut solusi. Namun
kita dituntut tetap perlu mengenal petunjuk mengemudikannya secara
benar.
Kenalilah terlebih dahulu fungsi setiap huruf dan angka yang tertera di
tuas transmisi. Misalnya angka 1, digunakan ketika melewati tanjakan
tajam dan turunan curam sebagai engine brake. Angka 2, disarankan dipakai
ketika menghadapi jalan yang menanjak dan menurun tapi tidak terlalu
curam. Sementara posisi D bisa digunakan dalam perjalanan dalam kota
atau luar kota. Terakhir gunakan R untuk mundur.
Cepat atau tidaknya kerusakan pada transmisi otomatis tergantung dari
pemakaiannya sendiri. Mungkin saja berawal dari cara berkendara yang
kasar, ataupun kendaraan yang membawa beban lebih. Bila kendaraan
diperlakukan dengan benar dan memang seharusnya dirawat dengan baik,
maka kecil kemungkinan transmisi akan mengalami kerusakan dengan
sendirinya. Berikut tips yang bisa diaplikasikan
pemilik mobil bertransmisi otomatis
Sesuaikan pelumas yang digunakan dengan spesifikasi yang disyaratkan
pabrikan kendaraan tersebut. Biasanya kemasan pelumas khusus transmisi
ditandai dengan tulisan ATF (Automatic Transmission Fluid).
Periksa secara rutin tabung penyimpanan oli transmisi otomatis,
tidak boleh kekurangan ataupun kelebihan dengan melihat tanda minimal
dan maksimal. Bila kekurangan oli, berakibat transmisi kurang terlumasi
dengan baik, sehingga timbullah gesekan yang bisa menyebabkan
kerusakan. Bila kelebihan, biasanya akan timbul efek mobil akan terasa
berat dalam berakselerasi. Perhatikan dengan serius jadwal penggantian
oli harus sesuai buku petunjuk. Biasanya penggantian oli dilakukan
setiap 40.000 km, namun ada juga yang mengganti oli pada jangka waktu
20.000 km-30.000 km.
Pindahkan tuas transmisi ke posisi N apabila mobil berhenti di traffic
light untuk mencegah keausan. Jangan menggunakan D sambil menginjak
pedal
rem. Hal itu akan mempercepat keausan komponen yang berhubungan dengan
sistem atau kerja transmisi otomatik. Pada saat memarkir kendaraan,
injaklah pedal rem dan tarik rem tangan. Lalu pindahkan posisi tuas
transmisi ke P agar roda terkunci aman, kemudian matikan mesin.
Bila terjadi kerusakan, harus diakui bahwa transmisi otomatis perawatannya
lebih sulit dibanding manual dan tidak semua bengkel bisa menanganinya.
Jadi untuk lebih jelasnya lebih baik periksa langsung pada bengkel
transmisi khusus yang menangani transmisi otomatis atau bengkel resmi
ATPM.
Terakhir gunakan pelumas khusus transmisi otomatis berkualitas
persembahan Pennzoil yakni ATF II E. Pelumas ini diformulasikan khusus
untuk memenuhi kebutuhan spesifikasi transmisi otomatis modern. ATF II E
memberikan perlindungan terhadap oksidasi temperatur tinggi yang lebih
baik, friksi pada perpindahan gigi yang lebih stabil, dan perlindungan
pada temperatur rendah yang sangat baik.
(B)