Tuesday, November 3, 2009

Exxon KuasaiLagi Blok Cepu



JAKARTA - ExxonMobil akhirnya ditetapkan sebagai pengelola utama blok migas Cepu mengungguli PT Pertamina. Setelah melalui proses negosiasi yang alot hampir enam tahun, pengelolaan blok Cepu diserahkan ke tangan perusahaan minyak AS itu melalui anak perusahaannya, Mobil Cepu Limited (MCL).
Dalam posisi struktural di organisasi proyek Cepu, perwakilan dari MCL akan duduk sebagai general manager (GM), yang merupakan posisi eksekutif tertinggi. Sedangkan wakil PT Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), duduk sebagai wakil general manager. Keputusan itu akan diikuti dengan penandatanganan JOA (joint operating agreement) antara PT Pertamina dan PT ExxonMobil Oil Indonesia di Jakarta besok.
Peran Exxon sebagai operator utama blok Cepu itu akan dipegang selama 30 tahun sesuai dengan periode kontrak yang dimiliki. “Jadi, posisinya tetap selama 30 tahun. Ini merupakan kesepakatan business to business yang disepakati kedua belah pihak untuk mencari jalan keluar setelah deadlock yang terjadi,” ujar Dirut Pertamina Ari Sumarno dalam jumpa pers di Hotel Borobudur kemarin.
Menurut Ari, penyerahan posisi GM kepada ExxonMobil tersebut bukan merupakan pertanda bahwa Pertamina tidak mampu. “Ini bukan masalah mampu atau tidak mampu, namun lebih sebagai jalan keluar untuk mempercepat produksi minyak yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, kakak Rini Suwandi tersebut mengemukakan bahwa struktur komite bersama yang dinamakan Cepu Organization Agreement itu akan dibagi rata dengan ExxonMobil. “Karena saham yang kita miliki sama besarnya, yakni 45 persen,” ungkapnya.
Ari juga mengemukakan bahwa JOA, rencananya, ditandatangani besok. Setelah penandatanganan draf JOA tersebut, 31 bulan kemudian, produksi Cepu diharapkan bisa dinikmati masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan itu, Ari membantah bahwa pengumuman yang dilakukan dua hari sebelum jadwal penandatanganan JOA tersebut untuk men-service kunjungan Menlu AS Condoleezza Rice. “Nggak, proses negosiasi yang kita lakukan sudah sangat lama. Kita ketemu dengan pihak Exxon lebih dari 30 kali,” imbuhnya.
Bagaimana tanggapan pemerintah terhadap kesepakatan final negosiasi blok Cepu itu? Menteri Negara BUMN Sugiharto menolak anggapan bahwa posisi ExxonMobil lebih strategis dengan duduk sebagai GM. “Definisi strategis itu apa? Saya kira tidak perlu dikhawatirkan,” ujarnya usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR kemarin.
Sugiharto menambahkan, setiap dolar yang keluar dari kontraktor itu harus diverifikasi dan diaudit pemerintah. “Jangan lupa, KPS (kontrak produksi sharing) itu mengawal UUD 1945 pasal 33. Jadi, tidak ada satu barel pun minyak yang keluar dari bumi persada Indonesia boleh diklaim oleh operator. Jadi, operator akan terikat oleh itu” paparnya.
Mantan direktur keuangan PT Medco Energi tersebut mengatakan, pemerintah telah menyiapkan 7 hingga 8 simpul pemeriksaan untuk memastikan cost tidak berlebihan. “Dalam sistem KPS, cost recovery harus diverifikasi dan disetujui pemerintah. Tinggal bagaimana kita me-manage simpul-simpul pengawas ini,” jelasnya.
Pengumuman pada pukul 17.10 kemarin itu dilakukan perwakilan pemerintah Deputi Men BUMN Roes Aryawidjaya, Dirut Pertamina Ari Sumarno, Wakil Dirut Iin Arifin Takhyan, Executive Director Exploration ExxonMobil Oil Indonesia Budiono, dan Vice President Public Affairs Maman Budiman.
Sementara itu, ExxonMobil menyatakan sudah menyiapkan orang-orang yang nantinya menduduki jabatan GM di organisasi struktur Cepu tersebut. “Namanya belum, nanti segera kita umumkan setelah penandatanganan JOA dilakukan,” ujar Budiono.
Dia mengemukakan bahwa ExxonMobil nanti tetap akan menggunakan putra-putra terbaik bangsa untuk mengisi posisi jabatan di Cepu. Sedangkan plan of development (POD) yang menjadi persyaratan BP Migas juga segera diserahkan setelah penandatanganan JOA.
“Kami akan melakukan finalisasi dengan pihak Pertamina sehingga tinggal fine tune (menyempurnakan) saja. BP Migas juga berjanji akan memproses tidak lebih dari sebulan,” ungkapnya.
Dari proses penandatanganan JOA, diperkirakan makan waktu tiga tahun sebelum akhirnya sumur Banyu Urip bisa berproduksi. “Untuk tahap awal, 25 ribu barel per hari. Setelah itu, kurang lebih enam bulan, baru akan bisa peak mencapai kurang lebih 170 ribu barel per hari,” jelasnya.
Dalam tiga tahun tersebut, pengelola Cepu akan mengebor 120 sumur minyak serta membangun pipa kurang lebih 80 kilometer serta jaringan konstruksi off shore. “Marine buoy-nya sendiri diperkirakan akan dibangun di daerah sekitar Tuban dengan nilai investasi USD 300 juta,” imbuhnya.
Blok Cepu diperkirakan mengandung sumber daya minyak bumi 600 juta barel dan sumber daya gas bumi sekitar 1,7 triliun cubic feet (Jambaran).
Banyu Urip diperkirakan mengandung cadangan minyak lebih dari 250 juta barel dengan puncak produksi sekitar 165 ribu atau setara dengan 20 persen produksi minyak bumi nasional saat ini.



COMMENTS :




Don't Spam Here

0 komentar to “ Exxon KuasaiLagi Blok Cepu ”

Post a Comment

Bagi sobat-sobat silahkan comment disini, Insya Allah saya comment balik di blog anda dan Saya follow juga. Blog 7ASK adalah Blog Do Follow, Terimakasih atas kunjungan Anda..!

 

Copyright © 2008-2011 All Rights Reserved. Mobile View Powered by 7ASK / WAWAN ADIE and Distributed by Template

Facebook Twitter Mykaskus