Perjanjian Kerja Sama Operasi (Job Operating Aggrement/JOA) antara PT
Pertamina (persero) dengan ExxonMobile di Blok Cepu diklaim kerja sama
terburuk.
"JOA antara Pertamina dan Exxon di Blok Cepu yang
terburuk," ujar Kepala BP Migas R Priyono dalam Rapat Dengar Pendapat
(RDP) dengan Komisi Energi DPR di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin, 24
Agustus 2009.
Menurut dia, selama ini peranan Pertamina dalam
mengambil keputusan di Blok Cepu sangat kecil, sehingga tidak
diperhitungkan. Dengan demikian, disinyalir ada praktek ketidakadilan
yang terjadi.
"Fungsi Pertamina tidak dominan untuk mengatakan
iya atau tidak, seharusnya seimbang. Kita liat sampai akhir Agustus,"
kata Priyono.
Priyono mengatakan, kendati posisi Pertamina tidak
dominan seharusnya tetap diperhitungkan. "Tapi, jika ingin dilakukan
perubahan itu bisa diselesaikan secara b to b antara Pertamina, Exxon dan BUMD (Badah Usaha Milik Daerah)," ujarnya.
Pada
kesempatan yang sama Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan
mengakui, selama ini memang ada ketidakadilan dalam pengelolaan Blok
Cepu. Sebab, dalam JOA tersebut terdapat ketentuan voting rate untuk pengambilan suara keputusan terbanyak minimal 65 persen.
"Ini tidak adil, meski bagian Pertamina dan BUMD digabungkan maka cuma suara 55 persen.Kita minta ini dirubah," tuturnya.
Dalam pengelolaan Blok Cepu, Pertamina dan ExxonMobil masing-masing mendapat bagian 45 persen, sedangkan BUMD hanya 10 persen.
COMMENTS :
Don't Spam Here
0 komentar to “ Perjanjian Pertamina-Exxon di Blok Cepu (blora) Buruk ”
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l:
Post a Comment
Bagi sobat-sobat silahkan comment disini, Insya Allah saya comment balik di blog anda dan Saya follow juga. Blog 7ASK adalah Blog Do Follow, Terimakasih atas kunjungan Anda..!