(-)Dalam kabut pagi aku masih melihat masa lalu yang tidak begitu baik dari sekarang.
(+)Kenapa kau masih terdiam? Apa kau bisu ataukah tuli?
(-)Dalam mimpi yang panjang membuatku lelah untuk meramal masa depan dengan primbon yang kusimpan rapi dibawah tempat tidurku.
(+)Apa kau sejenis orang yang tidak menginginkan perubahan akan kebenaran? Apa kau masih belajar? Tidak inginkah kau mencoba untuk merubahnya demi kebenaran itu?
(-)Lalu kenapa kau masih mengikutiku?
(+)Oh…jadi kau bisa bicara dan mendengar.
(-)Kurasa hanya ini yang dapat aku lakukan sekarang.
(+)Kalau hanya itu yang dapat kau lakukan. Kenapa masih saja disana? Belum pantas kau berada disana!
(-)Aku telah menguasaimu dan kalian semua, kau tidak bisa menentangku dan kau hanya bisa mengangguk setuju. Itu demi kesehatanmu.
(+)Boleh saja jantung dan tubuh ini bersarang diperut buncitmu, tapi mata hatiku masih mampu bercerita tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
(-)Kesaksian-kesaksian masa silam membutakan mataku sampai tak menyisakan sedikit pun untuk aku mengatakan sesuatu.
(+)Begini, ketika air dan batu bersinggungan harus ada yang dikalahkan, tentu hanya waktu yang bisa mengatakan siapa yang menang akan kebenaran itu.