Wednesday, April 15, 2009

Q Tak Bisa Berkencan Denganmu


Tidaklah sekarang, beib. Bukan tak menginginkanmu. Tapi, aku rasa belum saja waktunya. Wajahmu masih mendung ketika berpaling dariku. Lima kali ajakan kencanmu kutolak. Maaf. Aku tak punya cara lain untuk merespon dengan lebih baik lagi. Kalau kamu akhirnya menyerah, itu lebih baik.
Iya, sungguh aku menginginkanmu. Utuh. Ingin mata nyolotmu. Ingin senyum sombong itu. Ingin rambut keriting berantakan milikmu. Ingin tubuhmu yang cungkring dan kurus. Ingin jantungmu yang berdetak cepat ketika di dekatku. Ingin seluruh kamu. Tapi, tidak sekarang. Ini begitu salah saja.

“Matamu tak bisa bohong, cantik.” ujarmu setengah jam yang lalu. Kamu menghampiriku di Terminus CCF. Padahal aku berharap punggung tanganku dapat menutupi wajahku.
“Siapa yang bohong?” balasku cuek.
Kamu duduk menghadapku. Aku gemetaran. Mencari cara mengalihkan pikiran. Kembali aku mengangkat gelas latteku. Menghirupnya diujung lidah. Tak benar-benar bermaksud meneguknya.
“Kamu.” Katamu pelan. Menusuk. Kamu memandangiku, seolah aku ini lukisan telanjangnya Affandi.
“…bohong apa? Saya nggak ngerasa bohongin apa-apa ke kamu…” jawabku sebisa mungkin tenang.
“Kamu bohongin diri kamu sendiri, kalau begitu?” kamu memancing.
Aku terpojok. “Mungkin.”
“Mungkin?” ulangmu penasaran. Kamu memajukan tubuhmu mendekat. Membuatku ingin lari saja rasanya.
Aku cuma mengangkat bahu. Pura-pura memandangi Ikan Koi yang ada di kolam persis di sebelah kiriku.
“Mungkin aku bodoh. Mungkin aku tak tahu malu. Mungkin aku yang berbohong. Mungkin saja…” kamu memulai.
Aku diam saja. Menungguimu mengakhirinya. Ohhh andai saja, aku bisa bilang “Akuuuu yang bodoh. Akuuuu yang tak tahu malu. Akuuuu memang berbohong. Akuuuu… akuu… aku jatuh cinta padamu…”
Kamu melanjutkan kembali, “Semua sama mungkinnya. Hanya saja, cantik. Hanya saja, aku… cuma ingin melihat wajahmu di bawah bintang. Satu saat saja..”
Menyentuh. Kamu curang. Kenapa gunakan kata indah begitu? Tattoo mu tak cocok dengan kata mesra itu, beib. Kamu menyebalkan.
“Makan malam denganku. Satu kali saja. Sesudah itu, terserah kamu..” katamu kemudian.
Aku memejam. Diam.
Kamu, yang tampak berkali lipat lebih tampan, tak menyisakan udara untukku. Menikmati efek kata-katamu itu dengan pelan. Tanpa terburu-buru. Kamu, benar-benar memburuku dengan keagungan. Membuatku ingin terhisap pasir, kemudian menghilang. Supaya kamu susah mencariku.
“Aku nggak bisa. Kamu tahu itu.” Akhirnya aku berani menatapmu. Uhhh..
Matamu bertanya. Lirih.
“Aku nggak bisa. Walau sekali pun. Maaf.” Kataku lemah. Ingin aku jadi wanita lepas kendali. Tak menghiraukan segala apa, langsung memelukmu saat ini.

Mungkin memang tidak sekarang, beib. Kendati pun aku ketahuan berbohong padamu. Kendati pun kita berdua tahu apa yang ada diantara kita. Tapi tidak sekarang. Tidak ketika aku wanita baik dengan lelaki baik disisiku. Tidak ketika aku akan pergi jauh. Tidak ketika kita cuma selepas angin sisa musim hujan. Mencengkeram udara panas. Berharap dapat membisiki yang lainnya, bahwa ini begitu nyata. Begitu nyata hingga terasa seperti mimpi..

COMMENTS :




Don't Spam Here

0 komentar to “ Q Tak Bisa Berkencan Denganmu ”

Post a Comment

Bagi sobat-sobat silahkan comment disini, Insya Allah saya comment balik di blog anda dan Saya follow juga. Blog 7ASK adalah Blog Do Follow, Terimakasih atas kunjungan Anda..!

 

Copyright © 2008-2011 All Rights Reserved. Mobile View Powered by 7ASK / WAWAN ADIE and Distributed by Template

Facebook Twitter Mykaskus