Thursday, April 16, 2009

Wanita yang terluka


Bagiku kamu adalah lelaki yang paling sempurnah didalam hatiku. Disetiap tidurku engkau selalu ada dalam mimpiku. Masih Terlihat jelas dimataku ketulusan cinta yang engkau berikan kepadaku dalam senyummu engkau selalu memberikan akau kebahagiaan. Tawa candamu selalu menghiasi hari-hari kita bersama tak pernah ada pertengkaran yang ada hanya kebahagian. Walau kini engkau telah milik orang lain namun dihatiku engkau adalah cinta sejatiku yang tak akan pernah tergantikan dengan yang lain.

Aku masih aku ingat ketika kita naik perahu ke sebuah pulau yang penuh pasir. Engkau memeluk aku dengan kuat seakan tak ingin melepaskan aku sesekali kamu kecup keningku dengan kasih sayang dan kehangatan, dengan lebih engkau memisikkan keteligaku

"Sampai kapanpun cinta aku hanya untuk kamu"

"Amiiiiiin. Aku juga cinta kamu sayang."

Kamu tersenyum manis kepadaku, aku tersipu malu melihat pandangan matamu yang sedikit menggodaku. Kualihkan pandanganku kepantai dan sesekali sesekali melihat kearahku.

"sayang, mungkin kita tak akan pernah seperti ini lagi."

Aku terkesima dan mulai bertanya lantang.

"Maksudmu?!"

"Orang tuaku ingin aku cepat-cepat menikah" Katamu..

Kutatap matamu dan kulihat ada butiran air mata. Dengan lembut kusapu air mata itu sambil tersenyum walaupun hati ini terasa sakit. Aku ingin marah tapi percuma dari awal orang tua kita tak pernah merestui hubungan kita, Mungkin cinta kita harus berakhir sampai disini hanya karena agama kita berbeda.

*****

“Bulan depan aku akan menikah, sayang.” Katamu dengan lembut ketika

kita kita berjalan bersama disuatu taman. Kupandang kedua bola matamu dengan tajam.

“Secepat itukah, sayang?” kataku dengan terpatah-patah

Engkau diam seangkan kamu tak ingin melihat aku menangis. Tak terasa pipiku telah dibasahi denngan air mata. Engkau menghapus air mataku dengan kedua tanganmu seperti yang pernah aku lakukan kepadamu dan memelukku dengan kuat. Kucoba untuk melepaskan pelukanmu tetapi pelukan kamu semakin kuat.

“Maafkan aku, saya.” Kata kamu sambil terisak-isak

Aku diam sejenak

“Sayang…, mungkin ini yang terbaik bagi kita.” Kataku sambil melepaskan pelukannya.

Dengan lembut bibirmu mencium pipi dan keningku.

“Sungguh beruntung wanita itu”. Kataku dalam hati

Engkau memengan tanganku sambil mengajak aku berjalan-jalan disekeliling. Tanpa aku minta engkau menceritakan siapa wanita yang akan kamu nikahi. Baru aku tahu ternyata sebelum aku jalan sama kamu, kamu sudah punya pacar tapi “Yuli.” Nama wanita. Selama kamu jalan sama Yuli tak pernah kamu kenalkan sama orang tua kamu. dua bulan sebelum kita kenal hubungan kalian sudah tidak harmonis. Karena adik dari Yuli juga suka denga kamu membuat Yuli cemburu itulah membuat kamu malas untuk ketemu dengan Yuli. Dan waktu kita ketemu engkau merasakan ada getaran dihati kamu tanpa melihat perbedaan agama kita sebulan setelah kita kenalan di pesawat engkau nyatakan cinta kepadaku.

****

Tibalah hari pernikahanmu, walaupun hati ini sakit bagai tertusuk tombak aku selalu mencoba untuk kuat, kupilih gaun yang tercantik kuberhias secantik mungkin agar tak terlihat kesedihan diraut wajahku. Kudatangi rumahmu dengan badan sedikit gemetar karena kesedihan ketakutan dan kebencian. Ketika aku tiba didepan rumahmu semua keluarga kamu memandangiku mereka bisik-bisik satu dengan yang lainnya aku tak tahu apa yang mereka bisikkan. Dengan langkah pelan dan senyum manis yang kupunya kudatangi mereka kujabat satu-satu tangan mereka.

“Mank, mana pak?!” kata aku kepada orang tua kamu

“Didalam.” Jawab orang tua kamu sambil menunjuk ke dalam rumah.

Seorang anak kecil umur lima tahun memnghampiriku.

“Kakak, Om Mank ada di dalam.” Katanya dengan suara kas anak-anak

Dengan ramahnya aku diantar olah salah satu kemanakan kamu. Walaupun semua keluarga kamu tak suka denga aku tetapi kemanakan kamu yang satu ini sangat dekat sama aku. Dia teman TK kemanakan aku yang paling kecil. Matamu berkaca-kaca ketika engkau melihatku berjalan menuju ketempatmu.

“Ok, semua sudah siap?, kita berangkat sekarang.” Kata bapak kamu memberi aba-aba kepada yang lainnya.

Dengan cepat aku menghampirimu dan memberimu selamat.

“Slamat ya!.” Kataku

“Trim’s sayang.” Katanya datar sambil memasukkan selenbar kertas dalam tasku

Dalam sepanjang jalan ke rumah penganti wanita aku mencoba menghibur hati dengan memutar musik keras-keras yang ada dimobil aku. Hanya butuh waktu tiga puluh menit kita sudah tiba di rumah mempelai wanita. Sampai dirumah mempelai wanita aku melihat hanya keluarga mempelai pria yang masuk ke dalam rumah mempelai wanita. Sedangkan para pengantar hanya bisa duduk di tempat yang sudah disediakan oleh keluarga pihak pengantin wanita. Aku tak kuat menahan air mataku, dengan alasan ada keperlua lain aku meninggalkan tempat acara, meninggalkanmu dengan harapan semoga kamu bahagia bersamanya
Malam mulai gelap kesedihanku mulai bertambah, pikiranku melayang jauh ada perasaan tak iklas melihat orang yang dicinta menikah dengan wanita lain apa lagi membayangkan malam pertama meraka. “Oh…. Tuhan, kuatkanlah aku hilangkanlah pikiran-pikiran yang jahat dalam otakku.” Kataku dalam hati.

Aku teringat surat yang kamu masukkan kedalam tasku tadi pagi. kubuka dan kubaca isinya.

Sayang.....

maafkan aku bukan masuk aku ingin menyakiti hatimu, sampai kapanpun kamu salu ada dihatiku. Engkau adalah cinta pertama aku dan akan menjadi terakhir buat aku, walaupun kini aku milik orang tetapi hati dan jiwa ini akan selalu milik kamu.

Dari yang mencintaimu****

Kulipat surat itu dan kuputar lagu ST12 yang berjudul Cinta Tak Direstui.
Malam ini ku lihat bulan
Tak terjatuh lalu terurai
Ku nggak ngerti apa yang harus
Ku lakukan
Hari ini aku putuskan
Untuk jauh ku langkahkan kaki
Untuk pergi dari dirimu
Biarkanlah kan kubawa
Sejuta harapan yang indah
Yang pernah kita lalui
Saat bersama
Ku harap kau bisa mengerti
Cinta kita tak direstui
Malam ini harus
Rela ku pergi
Maafkanlah kekasih
Ku harus tinggalkanmu
Meski ku tahu ini menjadi
Kau sakit hati
Relakanlah kekasih
Tutup air matamu
Semua ini aku lakukan
Untuk kebaikanmu
Dengarkanlah kekasih
Ku harus tinggalkanmu
Meski ku tahu ini menjadi
Kau sakit hati
Relakanlah kekasih
Tutup air matamu
Semua ini aku lakukan
Untuk kebaikanmu

Kata demi kata syair laku itu aku hanyati hingga akhirnya aku tertidur dalam mimpi indahku bersamu.

COMMENTS :




Don't Spam Here

0 komentar to “ Wanita yang terluka ”

Post a Comment

Bagi sobat-sobat silahkan comment disini, Insya Allah saya comment balik di blog anda dan Saya follow juga. Blog 7ASK adalah Blog Do Follow, Terimakasih atas kunjungan Anda..!

 

Copyright © 2008-2011 All Rights Reserved. Mobile View Powered by 7ASK / WAWAN ADIE and Distributed by Template

Facebook Twitter Mykaskus